Siwa Sidhanta
tugas V
33
§ Aksara
Yam, Wam, Sim, dan Nam adalah utpatti Sang Hyang Pancaksara. Aksara Sim, Wam,
Man dan Yam adalah Sthiti Sang Hyang Pancaksara. Sedangkan aksara Nam, Mam,
Sim, Wam, Yam, adalah Pralina sang Hyang Pancaksara.
34
§ Aksara
Ya dihilangkan dimasukkan pada aksara A (Aksara) pada tahap pertama. Tahap
kedua masukkan aksara Tang (Siwa) pada aksara U (Ukara).
35
§ Tahap
ketiga aksara Ya (Yakara) dihilangkan menjadilah ia aksara Ma (Makara). Adapun
aksara A (Aksara) dan aksara U (Ukara) apabila dilebur akan menjadi aksara O
(Okara).
36
§ Apabila
aksara Ma (Makara) dihilangkan ia akan menjadi Bindu (Windu = titik) yang
terletak diatas O (Okara). Demikianlah tatacara lahir (Utpati), pemeliharaan
(Sthiti), dan peleburan (Pralina). Sang Hyang Panca Brahma dan Pancaksara.
37
§ Pertama-tama
aksara Ma (Makara) diikuti oleh aksara A dan selanjutnya diikuti oleh aksara U
sebagai kelahiran Sang H yang Tri Aksara Mam, Am dam Um. Itulah tatacara
sehingga menyebebkan mencapai sorga.
38
§ Apabila
aksara A dipakai permulaan kemudian diikuti oleh aksara U dan aksara Ma,
sebagai pemeliharaannya Sang Hyang Tri Aksara Am, Um dan Mam. Itulah tatacara
yang jiga dapat menyebabkan mencapai sorga.
39
§ Adapun
apabila dimulai dengan aksara U (Ukara) selanjutnya diikuti oleh aksara A dan
terakhir aksara Ma, sebagai pelebur Sang Hyang Tryaksara Um, Am, dan Mam (akan
mencapai) Sorga. Adapun aksara U lebur pada Bindu (windu=titik) dan Ardacandra.
Sedangkan aksara Ma (Makura) lebur pada Nada. Nada itu terletak pada alam
kosong. Demikianlah tatacaranya. Sampai pada hati Caturdasaksara.
40
§ Inilah
Sang Hyang Bhedajnana kuajarkan kepadamu anakku, oleh karena teramat rahasia
sifatnya, karena itu tidak diketahui oleh dunia (masyarakat), apa sebabnya?
Karena ia adalah rahasia tentang diri (kita), seandainya rahasia itu tidak
diketahui mustahil akan dapat mencapai (dunianya) Siwa.
41
§ Sesungguhnya
asal diri manusia adalag Dewa (Dewa sarira) dan ia yang selalu menjaga Sang
diri. Hal itu diketahui oleh Sang Pendeta yang merupakan pengetahuan rahasia
tentang manusia, dari awal, pertengahan dan akhir, habis olehku mengajarkan
kepadamu, oleh karena teramat sangat penting untuk diketahui.
42
§ Adapun
murid yang dapat diberikan pengetahuan tentang Sang Hyang Bhedajnana adalah
murid yang punya imam terhadap Dana ( sedekah), orang yang dapat mengendalikan
nafsunya, dan mereka yang bersungguh-sungguh hendak melaksanakan Dharma,
melaksanakan Bratha (mengurangi kepentingan hidup di dunia ini), dan pada murid
yang berbakthi berguru. Umpamanya : adalah yoga yang di ajarkan oleh Sang Hyang
Bhedajnana. Adapun tatacaranya demikian (lihat sloka 43).
43
§ Ada
tiga prilaku bagi orang yang mengutamakan (purusa) kebebasan seperti : ada yang
mengikuti prilaku Sakala, Kawalasuddha dan Malinatwa. Ketiganya dijelaskan
demikian. Sakala artinya berbadan tri guna (satwam, rajas, tamas). Kewalasuddha
artinya melepaskan diri dari kebahagiaan (duniawi). Malinatwa artinya bebas
dari sifat tri guna. Manowijnana badannya, artinya suci badannya. Jiwanya badan
suci, dari sana menuju kesangsian, itulah yoga namanya. Sinyakara kaiwalya
artinya orang yang tak ternoda oleh kebahagiaan duniawi aialah yang dianggap
Siwa Suci.
44
§ Tak
lama kemudian, setelah senang terdiam hening pada badan yang suci, bebas dari
nafsu keduniawian tanpa keraguan wujud yang kosong (itulah yang dimaksud)
lenyapnya segala keinginan. Itulah yang disebut kesucian tertinggi
(Paramisudha) karena lenyapnya (segala keinginan) lalu menggaib tanpa
ragu-ragu. Kerjakanlah hal itu oleh dirimu sendiri. Kesimpulannya, pengetahuan
suci yang tak ternodai (adalah) sarana untuk mencapai penyatuan diri dengan
Sang Roh Yang Maha Agung. Tidak ada yang melebihi keinginan-keinginan yang tak
ternoda oleh kesenangan duniawi. Orang demikian pasa saat mati rohnya (Sang Roh
Yang Mempribadi) akan memperoleh kebahagiaan. Inilah yang dikatakan
Purwadhakoti (awal dari sejuta kegelapan ) namanya, oleh karena tak terikat
oleh karma dan penikmatan hasil perbuatan, karenanya mencapai nirwana ujar para
Pendeta. Apa sarananya agar mencapai (nirwana) itu ? ada tiga sarana utama bagi
orang yang mengutamakan kebebasan batin dimana sarana itu dapat mengantar
kepada suatu keberhasilan. Ketiga sarana dimaksud adalah Wairagyaditraya,
Pararogya dan Dhyanaditraya. Wairagyaditraya adalah mengadakan Bahyawairagya
Parawairagya, Iswarapranindhana. Bahyawairagya artinya kawiratin . kawiratin
artinya pendeta yang berilmu tinggi di masyarakat. Parawairagya artinya pendeta
witaraga. Pendeta witaraga adalah pendeta ynang meninggalkan kesenangan hidup
(keduniawian). Iswarapranindhana artinya sang pendeta ynang taat ayogaprawrtti.
Ayogaprawrtti artinya pendeta yang taat melaksanakan pemujaan kepada tuhan.
Dhyanaditraya artinya melakukan pranayama, dharana san samadhi. Pranayama
artinya pemusatan dan pengaturan nafas. Dharana artinya pranawajnana artinya
pemusatan bathin. Samadhi adalag Nirwyaparajnana yang artinya ingat pada
tuntutan yang tampak. Itulah sarana untk menemukan Sang Hyang Bhedajnana.
45
– 47
§ Keberadaan
Sang Hyang Sadhubhranti kelepasan, Sang Hyang Wyudbhranti disuruh menjelma
kedunia, kemudian ada mantra pemisahnya. Hendaknya Tri Aksara itu teguh
dilaksanakan olehmu (pasti) dicapai Sang Hyang Sadhubhranti, janganlah keliru
(pasti) Sang Hyang Wyudbhranti ketemu. Banyak pertandanya, tetapi satu
maksudnya, umpama : apabila engkau mendengar suara Ardhacandra Bindu Nada
sekaranglah tiba saatnya kematianmu, janganlah engkau ragu-ragu , lepaskanlah
segala kesetiaanmu dan hubungan dengan keluargamu lalu tutup pangkal nadi
(pangkal peredaran darah), ineban (kerongkongan) dan semua lubang yang ada pada
badan sambil melakukan pemusatan batin, dan pengaturan nafas artinya tutuplah
pikiranmu. Janganlah berbuat sesuatu, apabila engkau bisa melaksanakannya
dengan baik maka sang roh yang bersemayam pada dirimu akan meninggalkan
badanmu. Sebagai jalan sang hyang pranawa ( sang roh yang mempribadi =atma)
menuju Dwadasangulasthana (tempat yang terlettak jauh di atas 12 (jari)
tingkatan), yang disebut tempat tak terlihat (niskala), tempat Bhatara
Paramasiwa. Terbanglah ia sang roh yang mempribadi dari sana (sang diri),
itulah yang disebut moksa.
48
§ Tak
lama kemudian setelah Sang Roh Yang Mempribadi terbang dari Dwadasangulasthana, patutlah sang roh yang
mempribadi menjadi paramasiwa tatwa, kembali sebagai roh (roh yang maha agung),
apa sebabnya demikian ? yang berasal dari sunya akan kembali pada paramasunya.
Itulah sebabnya ketahuilah kelakuan itu oleh orang yang ingin mencapai
kebebasan. Itulah sarananya untuk menemukan pengetahuan utama.
SIWA KHASWIR (Monistik)
Di antara berbagai filsafat hindu Kashmir
Shaivism (Kasmir Saivism) adalah sekolah
saivism terdiri dari Trika dan Pratyabhijña artikulasi
filosofisnya. Hal ini dikategorikan oleh berbagai akademisi
sebagai monistik idealisme idealisme absolut monisme
teistik, idealisme realistis, transendental fisikalisme atau
monisme beton.
Sikap tertentu adalah Kesadaran bahwa adalah hal
yang mendasari alam semesta. Ini berbeda dari Vedanta afgaita
dari Shankara , yang juga memberikan keunggulan untuk Kesadaran
Universal (Brahman), tetapi menyatakan bahwa dunia fenomenal adalah
ilusi (maya). Tidak sebut dunia nyata yang fenomenal, tetapi
melihatnya sebagai permainan Kesadaran, yang berarti bahwa segala sesuatu ada
dan memiliki keberadaan dalam Kesadaran. Dengan demikian, filsafat Kashmir
Shaivism, juga disebut Trika, bisa dilihat sebagai penyempurnaan atau
penyesuaian Shankara yang Advaita.
Tujuan dari Kashmir Shaivism adalah untuk bergabung
dalam Kesadaran Shiva atau Universal, atau menyadari satu sudah ada dengan
identitas Siwa, melalui kebijaksanaan, yoga dan kasih karunia.
"Kashmir Shaivism telah merambah ke kedalaman pemikiran
yang hidup di mana arus beragam hikmat manusia bersatu dalam sebuah sintesis
bercahaya." -Tagore (9 Mei 1861 - 7 Agustus 1941) Penghargaan
Nobel dalam Sastra (1913).
Kashmir Shaivism muncul selama delapan atau
kesembilan abad Masehi. di Kashmir dan membuat langkah
signifikan, baik filosofis dan teologis, sampai akhir abad kedua belas masehi.
Sebuah rumah tangga agama, itu didasarkan
pada interpretasi yang monistik yang kuat dari Tantra Bhairava (dan
subkategori yang dimiliki oleh Tantra Kaula), yang ditulis
oleh tantra Kapalikas..Ada tambahan wahyu dari Sutra Siva untuk Vasugupta.Kasmir
Saivism mengaku menggantikan Siwa Sidhanta, tradisi dualistik yang sarjana
mempertimbangkan normatif tantra Shaivism. Para Siwa Sidhanta tujuan menjadi
sebuah Siwa ontologis yang berbeda ( melalui anugerah siwa ) digantikan denga
mengenai diri sendiri sebagai siwa yang di Kasmir monisme saivism, adalah
keseluruhan dari alam semesta.
Somananda, teolog pertama Saivism monistik, adalah guru dari Utpaladeva,
yang merupakan grand-guru Abhinavagupta , yang pada gilirannya adalah
guru dari Ksemaraja.
Titik
pandang Kashmir Shaivism dapat diringkas dengan konsep Citi, mala, upaya dan
moksha, sebagai berikut.
- Citi: Kesadaran
Universal (Citi) adalah hal-hal mendasar dari alam
semesta . Kesadaran ini adalah salah satu dan termasuk
seluruh. Hal ini juga bisa disebut Tuhan atau Siwa.
- Mala: kontrak
Kesadaran itu sendiri. Yang satu menjadi banyak. Shiva menjadi
individu (jiwa). Kontraksi ini disebut mala (kotoran). Ada
tiga Malas, maka mala individuasi (ANAVA mala), maka mala
dari pikiran terbatas (māyīya mala), dan mala tubuh (karma
mala) .
- Upāya: Seorang
individu terjebak dalam penderitaan keberadaan diwujudkan, menderita oleh
tiga Malas, akhirnya merindukan untuk kembali ke keadaan primordial nya
dari Kesadaran Universal . Untuk mencapai ini, ia melakukan
praktek sadhana atau spiritual. Kashmir Shaivism
menjelaskan empat metode (upāya-s): āṇavopāya, metode
tubuh, śaktopāya, metode pikiran,śāmbhavopāya, metode
Kesadaran, dan anupāya yang 'methodless' metode .
- Moksa: Buah
dari sadhana individu adalah pencapaian realisasi diri (moksa). Di
Kashmir Shaivism, keadaan pembebasan (mukti) disebut Sahaja
samadhi dan ditandai dengan pencapaian kebahagiaan teguh
kesadaran ketika tinggal kehidupan biasa seseorang
Anuttara adalah
prinsip utama di Kashmir Shaivism, dan dengan demikian, itu adalah realitas
fundamental bawah seluruh alam semesta . Di antara multitafsir
dari Anuttara adalah: "tertinggi", "di atas
semua" dan "realitas yang tak tertandingi". Dalam Bahasa
Sansekerta alfabet Anuttara dikaitkan dengan huruf pertama -
"A" (di Devanagari "अ"). Sebagai
prinsip utama, Anuttara diidentifikasi
dengan Siva , Sakti (Sakti sebagai identik
dengan Siva), kesadaran tertinggi (cit), cahaya
tidak diciptakan ( Prakasa ), tertinggi subjek (aham) dan
getaran temporal (spanda). Praktisi yang menyadariAnuttara melalui
cara apapun, baik dengan usaha sendiri atau dengan transmisi langsung oleh
Rahmat Siwa / shakti, dibebaskan dan merasakan sekali tidak ada perbedaan
antara dirinya dan tubuh semesta. Menjadi dan makhluk menjadi satu dan
sama berdasarkan dari "gesekan erotis," dimana subjek memandang objek
dan yang bertindak persepsi diisi dengan nondual menjadi / kesadaran /
kebahagiaan. Anuttara berbeda dari
konsep transendensi dalam hal itu, meskipun itu adalah di atas
segalanya, tidak berarti keadaan pemisahan dari Universe.
Aham, konsep Kashmir Shaivism ,
didefinisikan sebagai jantung
tertinggi (Hrdayam), transenden Diri , tertinggi saya
kesadaran atau kesadaran yang tak
terbatas. Ruang Aham dari sinilahkechari mudra (gerakan
bebas dalam ruang jantung) direalisasikan Kechari mudra dianggap
sebagai negara tertinggi evolusi spiritual
Dalam Aham, tertinggi (para)
aspek Sakti direalisasikan. Aham adalah sakti dari
Dewa Siwa atau dengan kata lain, perluasan Siva. Cara lain
untuk menggambarkan Aham adalah sebagai
persatuan Siwa dan Sakti, yang
emittive (visarga) aspek Agung (Anuttara).
Definisi lain dari Aham adalah bahwa
mantra primordial, mantra transendental, sehingga disebut
hati-Bija (mantra dari jantung) -. kekuatan dan kekuasaan
kesadaran .Sebagai mantra tertinggi,Aham berkaitan erat
untuk matravīrya (potensi mantra). Dengan demikian
realisasi Aham menganugerahkan kekuasaan atas mantra apapun
Ketika Siva ingin menciptakan, langkah
pertama dikatakan penciptaan ruang interior (ruang hatinya) - matriks dari
energi yang akan menjadi substrat dari dunia baru. Tempat ini
disebut Aham yang berarti "saya" dalam Bahasa
Sansekerta . Jadi yang pertama mutlak menciptakan pribadi yang
suci, Aham, dan dari orang ini ilahi akan muncul manifestasi
itu sendiri.
Aham identik
dengan mātṛkā (roda energi phonematic), sifat penting dari
semua kategori dari Prithvi tatwa (bumi) untuk Sadasiva
tatwa . Aham adalah tempat peristirahatan terakhir, tempat
tinggal, tempat tinggal semua makhluk, wadah dari dunia.
Aham terbentuk dari A + HA + M, tiga serangkai Shiva (A), Sakti (HA)
dan bindu (M). M adalah titik akhir, persatuan Siwa dan Sakti, di
mana mereka larut ke Paramaśiva. Segitiga A + HA + M adalah
inti dari sistem Trika. A + HA + M membentuk Bija sṛṣṭi (biji
emisi), mantra yang identik dengan energi ekspansi dan penciptaan.
Aham juga dapat
didefinisikan sebagai: A = abedha (non-diferensiasi), HA
= Bheda (diferensiasi) dan M = bhedābheda (diferensiasi
cum non-diferensiasi)
Di sisi lain, MAHA, cermin
citra Aham, terbentuk dari MA + HA + A, dan
merupakan bija saṃhara (benih reabsorpsi) - mantra yang
identik dengan proses evolusi spiritual, atau dalam kata lain dari
reabsorpsi kembali ke dalam manifestasi
absolut. Dalam MAHA, Sakti (HA) masuk bindu (M) (makhluk
terbatas) dan reuni dengan Agung (A).
Pratyabhijña
Pratyabhijña adalah artikulasi filosofis Kashmir
Saivism. Pratyabhijña secara harfiah berarti "pengakuan
spontan", karena tidak memiliki upāyas (berarti), yaitu,
tidak ada yang praktek; satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah mengenali
siapa Anda . Ini "berarti" benar-benar bisa disebut anupāya,Bahasa
sansekerta untuk "tanpa berarti". Ksemaraja, mahasiswa dari
abinagata gova menggunakan analogi cermin untuk menjelaskan Pratyabhijña.
Kaula
Meskipun peliharaan ke dalam tradisi rumah tangga,
Kashmir Saivism merekomendasikan kinerja rahasia praktek Kaula
sesuai dengan warisan. Hal ini harus dilakukan dalam pengasingan dari mata
publik, karena itu memungkinkan seseorang untuk menjaga penampilan seorang
perumah tangga khas.
Svatantrya,
yang diciptakan sendiri kehendak bebas
Konsep kehendak bebas memainkan peran sentral di
Kashmir Shaivism. Dikenal dengan nama teknis Savatantri itu adalah penyebab dari penciptaan
alam semesta - kekuatan primordial yang membangkitkan mutlak dan
memanifestasikan dunia di dalam kesadaran tertinggi dari Dewa Siwa.
Svātantrya adalah
satu-satunya milik Allah, semua sisa subyek sadar menjadi rekan peserta dalam
berbagai derajat pada kedaulatan ilahi. Manusia memiliki tingkat yang
terbatas kehendak bebas berdasarkan tingkat kesadaran. Pada akhirnya,
Shaivism Kashmir sebagai monistik idealis sistem filsafat memandang semua mata
pelajaran menjadi identik - "semua adalah satu" - dan yang satu
adalah Siva, kesadaran tertinggi. Dengan demikian, semua mata pelajaran
memiliki kehendak bebas tetapi mereka bisa tahu tentang kekuatan
ini. Ketidaktahuan juga adalah kekuatan yang diproyeksikan oleh svātantrya dirinya
pada penciptaan dan hanya dapat dihapus oleh svātantrya.
Sebuah
fungsi dari svātantrya adalah bahwa pemberian rahmat ilahi
Saktipat. Dalam sistem filsafat pembebasan spiritual tidak dapat diakses
oleh usaha belaka, tapi tergantung hanya pada kehendak Allah. Dengan
demikian, murid hanya bisa menyerahkan diri dan menunggu rahmat ilahi untuk
turun dan menghilangkan keterbatasan yang memenjarakan kesadarannya.
Kausalitas di Kashmir Shaivism dianggap diciptakan
oleh Svātantrya bersama dengan alam semesta. Dengan
demikian tidak ada kontradiksi, pembatasan atau aturan untuk memaksa Siva bertindak
salah satu cara atau yang lain Svātantrya selalu ada di luar
perisai membatasi ilusi kosmis Maya.
The sutra Siva
Para inisiat besar pertama tercatat dalam sejarah
ini jalan spiritual adalalah vasugupta(c. 875-925). Vasugupta dirumuskan
untuk pertama kalinya dalam menulis prinsip-prinsip dan doktrin-doktrin utama
dari sistem ini.
Sebuah karya fundamental Shaivism, secara
tradisional dikaitkan dengan Vasugupta, adalah Siva surtas dari
Vagupta . Secara tradisional, ini sutra dianggap
telah diwahyukan kepada Vasugupta oleh Siwa. Menurutnya mitos, Vasugupta
memiliki mimpi dimana Siwa menyuruhnya pergi ke
gunung Mahadeva di Kashmir. Di gunung ini dia dikatakan telah
menemukan ayat-ayat tertulis di batu, Shiva Sutras, yang menguraikan ajaran
monisme Siwa. Teks ini adalah salah satu sumber utama bagi Kashmir
Shaivisme Pekerjaan adalah kumpulan kata-kata mutiara Sutra-sutra menjelaskan
sebuah (murni non-dual advaita ) metafisika. Ini sutra, yang
diklasifikasikan sebagai jenis Sastra Hindu dikenal sebagai agamas, juga
dikenal sebagai Siwa Upanishad Samgraha(Sansekerta: śivopaniṣad
saṅgraha) atau Shivarahasyagama Samgraha.
Klasifikasi dari
tradisi tertulis
Para Kashmir pertama Siwa teks ditulis di awal abad
kesembilan Masehi. Sebagai monistik tantra
sistem, Trika Shaivism, seperti yang juga dikenal, menarik ajaran
dari shutis , seperti monistik tantra bairapa , Shiva
Sutras dan vasugupta , dan juga versi unik dariBhagawan Gita yang memiliki
sebuah komentar oleh abinagagupta, yang dikenal sebagai yang gitartha
samgraha Ajaran ini juga diambil dari Tantraloka dari
Abhinavagupta, menonjol di antara tubuh besar Smritis dipekerjakan oleh
Kashmir Shaivism.
Secara umum, tradisi tulis seluruh Shaivism dapat
dibagi dalam tiga bagian dasar: Agama Sastra, Sastra dan Spanda
Pratyabhijñā Sastra.
1. Agama Sastra adalah
tulisan-tulisan yang dianggap sebagai wahyu langsung dari Dewa
Siwa. Tulisan-tulisan ini pertama kali disampaikan secara lisan, dari
master ke murid layak. Mereka termasuk karya penting seperti Mālinīvijaya
Tantra, Svacchanda Tantra, Vijñānabhairava Tantra, Netra Tantra, Mṛgendra
Tantra, Rudrayāmala Tantra, sivasutra dan lainnya. Ada juga
komentar banyak untuk karya-karya ini, Śivasūtra memiliki
sebagian besar dari mereka.
2. Spanda Sastra, pekerjaan utama
yang Spanda Karika dari Vasugupta, dengan banyak komentar
nya. Dari mereka, dua sangat penting utama: Spanda Sandoha (pembicaraan
ini hanya komentar tentang ayat pertama dari Spanda Karika), dan Spanda
Nirṇaya (yang merupakan komentar dari teks lengkap).
3. Pratyabhijñā Sastra adalah
mereka yang memiliki tulisan-tulisan terutama metafisik
konten. Karena sangat tinggi tingkat spiritual dan intelektual, ini bagian
dari tradisi tertulis dari Shaivism adalah diakses setidaknya untuk yang belum
tahu. Namun demikian, batang tubuh tulisan mengacu pada modalitas yang
paling sederhana dan paling langsung realisasi spiritual Pratyabhijñā berarti.
"Pengakuan" dan mengacu pada pengakuan spontan dari sifat ilahi
tersembunyi dalam setiap manusia ( atman ). Karya-karya yang
paling penting dalam kategori ini adalah: Isvara Pratyabhijñā, karya
fundamental utpaladeva, dan Pratyabhijñā Vimarśinī, sebuah
komentar untuk Isvara Pratyabhijñā Pratyabhijñā sarana Isvara sebenarnya
pengakuan langsung dari Tuhan (Isvara) sebagai identik dengan Hati seseorang.. Sebelum
Utpaladeva, tuannya Somānanda wrote Siva Dṛṣṭi (Visi
Siva), sebuah renungan
Tokoh
Bijak Kashmir Saivisme
Abhinavagupta
Semua empat cabang dari tradisi Shaivism Kashmir disatukan oleh
filsuf besar Abinagagupva (sekitar 950-1020
Masehi ). Di antara karya-karya penting itu, yang paling
penting adalah Tantraloka ("Cahaya Ilahi
Tantra"), sebuah karya dalam ayat-ayat yang merupakan sintesis megah dari
tradisi seluruh monistik
Shaivism. Abhinavagupta berhasil merapikan semua perbedaan jelas dan
perbedaan yang ada antara berbagai cabang dan sekolah Shaivism Kashmir dari
hadapannya. Dengan demikian ia menawarkan visi kesatuan, koheren dan lengkap
dari sistem ini. Karena panjang luar biasa (5859 ayat )
dari Tantraloka, abinavagupva sendiri menyediakan
versi lebih pendek dalam prosa, yang disebut Tantrasara ("Esensi
Tantra").
Jayaratha
Lain Kashmir penting Shaivite, Jayaratha (1150-1200
AD, ), menambahkan komentarnya untuk Tantraloka , tugas dari
kesulitan besar yang hidup mengejar yang panjang. Dia menyediakan konteks
yang lebih, kutipan banyak dan klarifikasi tanpa yang beberapa bagian
dari Tantraloka tidak mungkin untuk menjelaskan hari ini.
Ajaran Terkait
Krama
Para krama istilah berarti 'kemajuan', 'gradasi'
atau 'suksesi' masing-masing 'perkembangan spiritual' arti atau 'bertahap
penyempurnaan dari proses mental' (vikalpa),atau
'berturut-penyingkapan yang terjadi di tingkat akhir ', dalam Kesadaran
Agung (cit).
Bahkan jika sekolah Krama merupakan bagian
integral dari Kashmir Shaivism, juga sistem independen baik secara filosofis
dan historis. Krama adalah signifikan sebagai sintesis
dari Tantra dan
sakta tradisi berdasarkan monistik Saivism. Sebagai Tantra dan Sakti
berorientasi sistem dari mistik asa, Krama mirip
dalam beberapa hal Spanda baik sebagai pusat pada
aktivitas sakti, dan juga mirip
dengan kula dalam
pendekatan Tantra mereka. Di dalam keluarga Kashmir
Shaivism, sekolah Pratyabhijñā adalah Krama bentuk
yang paling berbeda. Fitur yang paling khas dari Krama adalah
monistik-dualistik nya (bhedābhedopāya) disiplin dalam tahap
mendahului untuk realisasi rohani. Bahkan jika Kashmir Shaivism adalah
monisme idealistik, masih ada tempat untuk aspek dualistik sebagai tahap
mendahului pada jalan spiritual . Jadi dikatakan bahwa dalam praktek Krama mempekerjakan
dualistik-cum-nondualistik metode, namun dalam filsafat yang mendasari tetap
nondualistik. Krama memiliki bias epistemis positif,
ditujukan untuk membentuk sebuah sintesis dari kenikmatan (bhoga) dan
penerangan (moksa).
Spanda
Sistem Spanda, diperkenalkan oleh Vasugupta (c. 800 AD),
biasanya digambarkan sebagai "getaran / gerakan kesadaran". Abinagagupta menggunakan ungkapan
"semacam gerakan" untuk menyiratkan perbedaan dari gerakan fisik,
melainkan lebih merupakan getaran atau suara di dalam Ilahi, sebuah
berdenyut. Inti dari getaran ini adalah kesadaran diri berulang
gembira. Prinsip utama dari sistem ini adalah "semuanya Spanda", baik
realitas eksterior obyektif dan dunia subyektif. Tidak ada tanpa
gerakan, namun gerakan utama terjadi tidak dalam ruang atau waktu, tetapi
di dalam Kesadaran Agung (cit). Jadi, ini adalah siklus dari
internalisasi dan eksternalisasi dari kesadaran itu sendiri, yang
berhubungan dengan pesawat paling tinggi dalam penciptaan ( siva
sakti sava ). Dalam
rangka untuk menggambarkan konotasi konsep Spanda, serangkaian konsep
setara lain disebutkan, seperti: kesadaran diri sendiri yang berulang - vimarśa, tanpa
hambatan kehendak Kesadaran Agung (cit) - svātantrya, tertinggi
energi kreatif - visarga, jantung ilahi - hṛdaya dan
lautan cahaya-kesadaran cidānanda.
Teks-teks yang paling
penting dari sistem ini adalah sutra siva, Spanda Karika dan Vijnana
Bhairava Tantra.
Lalleshwari (लल्लेश्वरी) (1320-1392),
juga dikenal sebagai Lalla, Lal ded atau "Lal
Arifa". Dia adalah seorang mistik dari Shaiviste
kasmir sekte, dan pada saat yang sama, seorang sufi santo.Dia
adalah pencipta puisi mistik disebut vatsun atau Vakhs, secara
harfiah 'pidato'. Dikenal sebagai Vakhs Lal, ayat nya adalah komposisi
paling awal dalam bahasa kasmir dan merupakan bagian penting dalam
sejarah sastra kasmir.
BIOGRAFI
Lalleshwari lahir di Pandretan (Puranadhisthana kuno) sekitar empat setengah kilometer ke
arah tenggara dari srinagar di kasmir
pandit keluarga. Dia
menikah pada usia dua belas, tetapi pernikahannya tidak bahagia dan ia
meninggalkan rumah pada dua puluh empat untuk mengambil Sanyas (penolakan) dan
menjadi murid dari Shaivite guru
sidha srikanda (Sed Bayu). Dia
melanjutkan tradisi mistik shaivism di Kashmir, yang dikenal sebagai trika
sebelum 1900. Ada berbagai cerita tentang pertemuan
Lal ded dengan para pendiri tasawuf Kashmir. Satu cerita menceritakan
bagaimana, kapan Sheikh (Nund Rishi) lahir, dia tidak akan memberi makan
dari ibunya. Setelah
tiga hari, Lal DED tiba dan memberinya makan dirinya sendiri. Dia mengatakan kepada bayi itu, karena
ia tidak malu untuk lahir, mengapa dia malu untuk minum dari payudara ibunya?
Menurut cerita lain, ketika Lal DED ditemui
Sheikh ali
hamadani ia melompat ke dalam tandoor (oven tanah liat) dan, ketika Syekh mengangkat tutupnya,
Lal DED keluar mengenakan bunga. Ketika
ditanya mengapa ia berpakaian seperti ini, Lal ded menjawab, mengatakan
"Hari ini saya melihat seorang pria untuk pertama kalinya". Namun, ini cerita kedua ini dibantah
oleh sebagian ulama sebagai tidak bisa diandalkan dan sebagai contoh bagaimana
misionaris Islam ke Kashmir mencoba untuk mengambil alih Lal DED untuk tujuan
mereka karena dia mewakili
spiritualitas sudah ada Kashmir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar